Sabtu, 04 Juli 2015

Pentingnya Kontribusi Pelajar terhadap Pendidikan di Indonesia



Pentingnya Kontribusi Pelajar terhadap Pendidikan



di Indonesia

 

Oleh: Iffadhiya Fathin Adiba
            Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Dimana Indonesia belum mampu memaksimalkan potensinya dalam berbagai bidang, seprti ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Hal yang menjadi sorotan tajam dalam artikel ini yaitu terkait pendidikan.

            Salah satu aspek yang menjadi tolak ukur suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju atau berkembang dinilai dari segi pendidikan. Lebih tepatnya dalam hal mutu atau kualitas pendidikan negara tersebut. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses ajar-mengajar yang melibatkan pelajar dan pengajar. Hakekat pendidikan sendiri tidak sebatas pengajar memberikan ilmu pengetahuan kepada pelajar, namun lebih dari itu, pengajar dituntut untuk dapat mendidik pelajar agar dapat memiliki karakter yang kuat dan etika yang mulia. Sehingga akan mencetak kader bangsa yang berkualias dan membanggakan.
            Proses ajar-mengajar atau pendidikan formal pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an yang dibawa oleh Belanda. Jika dihitung-hitung, di Indonesia sudah lama terjadi proses pendidikan hingga saat ini. Seharusnya, mutu pendidikan di Indonesia semakin meningkat menilik telah begitu majunya teknologi informasi saat ini yang dapat memudahkan pelajar dan pengajar dalam proses pembelajaran. Namun yang terjadi sebaliknya, mutu/kualitas pendidikan di Indonesia malah semakin menurun. Mungkin memang dari segi intelektualitas, pelajar Indonesia sudah mulai meningkat, namun dari segi akhlak sangat mengecewakan. Dibuktikan dengan fenomena miris yang kerap kali terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Sudah jarang terlihat seorang pelajar yang senantiasa membawa dan membaca buku kemanapun ia pergi, tergantikan oleh gadget atau merupakan suatu pemandangan yang langka saat ini para pelajar berlaku sopan terhadap yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, yang sering terjadi malah sebaliknya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap mental pelajar Indonesia dimana pelajar berperan sebagai generasi penerus bangsa. Lihatlah akibat yang ditimbulkan, maraknya tawuran pelajar karena kurangnya etika pelajar atau maraknya pelecehan di kalangan pelajar karena kurangnya akhlak pelajar. Seharusnya hal ini menjadi cambukan keras bagi kita semua untuk lebih serius dalam menyikapi masalah ini.

https://ummutia.files.wordpress.com/2012/10/tawur-1.jpg            Memang secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggungjawab Kementrian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia. Namun sekiranya kita sebagai pelajar  juga berusaha sekuat tenaga dalam memperbaiki kualitas diri masing-masing dan sadar betul akan peran kita sebagai penerus bangsa. Bagaimana caranya? Kita harus semaksimal mungkin menyerap apapun pembelajaran yang diberikan oleh guru kita, menggunakan fasilitas yang ada (misal: gadget) sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran, perbanyak dalam mendengar pengajian atau kegiatan rohani dalam meningkatkan spiritualitas diri kita, dan aktif dalam berbagai organisasi serta menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif. Tidak perlu berkorban harta dan nyawa untuk berkontribusi kepada Indonesia, cukup membuktikan kualitas diri sebagai seorang pelajar yang mampu memberi keteladanan, mampu berkomunikasi dengan baik, serta memiliki jiwa kader yang militan terhadap Indonesia. Dengan demikian, tidak mustahil Indonesia dapat menjadi negara maju dengan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter!



Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar