Pentingnya Kontribusi Pelajar terhadap Pendidikan
di Indonesia
Oleh: Iffadhiya Fathin Adiba
Saat ini, Indonesia merupakan salah
satu negara berkembang di dunia. Dimana Indonesia belum mampu memaksimalkan
potensinya dalam berbagai bidang, seprti ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan
dan lain sebagainya. Hal yang menjadi sorotan tajam dalam artikel ini yaitu
terkait pendidikan.
Salah satu aspek yang menjadi tolak
ukur suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju atau berkembang dinilai
dari segi pendidikan. Lebih tepatnya dalam hal mutu atau kualitas pendidikan
negara tersebut. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses ajar-mengajar
yang melibatkan pelajar dan pengajar. Hakekat pendidikan sendiri tidak sebatas
pengajar memberikan ilmu pengetahuan kepada pelajar, namun lebih dari itu,
pengajar dituntut untuk dapat mendidik pelajar agar dapat memiliki karakter
yang kuat dan etika yang mulia. Sehingga akan mencetak kader bangsa yang
berkualias dan membanggakan.
Proses ajar-mengajar atau pendidikan
formal pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an yang dibawa oleh
Belanda. Jika dihitung-hitung, di Indonesia sudah lama terjadi proses
pendidikan hingga saat ini. Seharusnya, mutu pendidikan di Indonesia semakin
meningkat menilik telah begitu majunya teknologi informasi saat ini yang dapat
memudahkan pelajar dan pengajar dalam proses pembelajaran. Namun yang terjadi
sebaliknya, mutu/kualitas pendidikan di Indonesia malah semakin menurun.
Mungkin memang dari segi intelektualitas, pelajar Indonesia sudah mulai
meningkat, namun dari segi akhlak sangat mengecewakan. Dibuktikan dengan
fenomena miris yang kerap kali terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Sudah
jarang terlihat seorang pelajar yang senantiasa membawa dan membaca buku
kemanapun ia pergi, tergantikan oleh gadget
atau merupakan suatu pemandangan yang langka saat ini para pelajar berlaku
sopan terhadap yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, yang sering
terjadi malah sebaliknya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap mental pelajar
Indonesia dimana pelajar berperan sebagai generasi penerus bangsa. Lihatlah
akibat yang ditimbulkan, maraknya tawuran pelajar karena kurangnya etika
pelajar atau maraknya pelecehan di kalangan pelajar karena kurangnya akhlak
pelajar. Seharusnya hal ini menjadi cambukan keras bagi kita semua untuk lebih
serius dalam menyikapi masalah ini.
Memang secara terstruktur,
pendidikan di Indonesia menjadi tanggungjawab Kementrian Pendidikan dan Budaya
Republik Indonesia. Namun sekiranya kita sebagai pelajar juga berusaha sekuat tenaga dalam memperbaiki
kualitas diri masing-masing dan sadar betul akan peran kita sebagai penerus
bangsa. Bagaimana caranya? Kita harus semaksimal mungkin menyerap apapun
pembelajaran yang diberikan oleh guru kita, menggunakan fasilitas yang ada
(misal: gadget) sebaik-baiknya dalam
proses pembelajaran, perbanyak dalam mendengar pengajian atau kegiatan rohani dalam
meningkatkan spiritualitas diri kita, dan aktif dalam berbagai organisasi serta
menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif. Tidak perlu berkorban harta
dan nyawa untuk berkontribusi kepada Indonesia, cukup membuktikan kualitas diri
sebagai seorang pelajar yang mampu memberi keteladanan, mampu berkomunikasi
dengan baik, serta memiliki jiwa kader yang militan terhadap Indonesia. Dengan
demikian, tidak mustahil Indonesia dapat menjadi negara maju dengan pendidikan
yang berkualitas dan berkarakter!
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar